Kisah 4 Remaja Keren Penemu Teknologi Hebat di Dunia

Banyak orang yang mengganggap bahwa remaja adalah sekelompok orang yang ABG atau anak baru geda yang tidak bisa mencari nafkah sendiri, apa lagi mengubah dunia. Hal itu dikarenakan biasanya anak remaja masih dilanda keinginan untuk kecanduan untuk bermain game, bermain media sosial, dan bermain internet sehingga sebagian orang menganggapnya bahwa remaja adalah kelompok orang yang belum bisa mencari penghasilan sendiri apalagi menemukan teknologi yang bisa dikategorikan sebagai penemuan yang hebat. Tetapi ada beberapa orang anak muda yang ternyata bisa membuktika pada dunia bahwa mereka bisa menemukan penemuan yang bahkan termasuk penemuan yang hebat. Bahkan mustahil jika dipikir dengan menggunakan akal.

Berdasarkan berita dari BBC, ada sekitar empat orang remaja yang memiliki ide brilian yang mempunyai dampak penting bagi kehidupan manusia. Dengan munculnya ide-ide brilian itu, ide tersebut dapat membantu untuk memberikan solusi masalah pelik yang dialami oleh banyak manusia di bumi ini. Bahkan menimbulkan harapan baru untuk kemajuan umat manusia di masa yang akan datang. Diharapkan bukan hanya mereka yang bisa memberikan konstribusi untuk memajukan teknologi dengan menemukan penemuan baru, tapi lebih banyak lagi orang yang bisa seperti mereka. Berikut ini adalah 4 orang yang berhasil membuat penemuan brilian yang bermanfaat:

4.       Keiana Cave umur 18, berupaya untuk membersihkan minyak dari laut


Ada permasalahan yang terjadi di laut Yunani, yaitu banyak bangkai penyu laut yang mengapung di pulau Salamina, Yunani, itu dikarenakan minyak yang dibawah kapal tumpah di daerah tersebut. Hal itu ditemukan oleh Cave ketika terjadi isu tumpahan minyak Deepwater Horizon yang melanda di bagian teluk mesiko pada tahun 2010. Kecelakan tumpahnya minyak tersebut mengakibatkan sebuah bencana kerusakan ekosistem laut terbesar yang pernah dialami oleh manusia. Minyak yang tumpah di laut tersebut mencapai 4,9 juta barel dan menggenangi wilayah air yang merupakan wilayah yang paling penting di bumi. Beberapa lama setelah kejadian tersebut, banyak lumba-lumba yang mati akibat terkena minyak tersebut.

Minyak yang menggenangi wilayah tersebut telah merusak ekosistem di tempat tersebut. Banyak binatang yang mati, juga banyak binatang yang cacat, contohnya adalah udang yang kehilangan matanya dan udang yang mengalami kerusakan di bagian wajah. Mendengar laporan tersebut membuat Cave langsung menduga pasti ada kerusakan lingkungan yang tidak terdeteksi. Dia akhirnya menemukan bahwa minyak yang terkena sinar UV dari matahari maka cairan minyak tersebut akan bereaksi dengan zak kimia yang bersifat karsinogenik. Orang ini memulai penelitiannya ketika umurnya baru berumur 15 tahun. Usia yang masih dibilang sangat muda. Sekarang orang ini sudah membuat perusahaan startup dan menerima dana sebesar US$ 1,2 juta atau setara dengan Rp 16,5 miliar.

3.       Rifath Sharook umur 18 tahun, pencipta mesin satelit paling ringan di dunia


Para remaja berhasil membuat satelit paling ringan di dunia dan kemudian diberi nama KalamSat. Para remaja ini dibentuk oleh Space Kidz India, sebuah organisasi yang berisikan enam orang tim. Mereka mendedikasikan waktu mereka selama empat tahun untuk membuat satelit. Tim ini memang tim yang menyenangi dan semangat dengan dunia teknologi. Salah satu dari anggota dari tim ini bernama Shaarook. Shaarook adalah seorang anak yang sangat semangat untuk mempelajari ilmu antariksa meskipun ayahnya meninggal ketika Shaarook masih sekolah dasar.

Tentunya membuat satelit ini memerlukan waktu yang cukup panjang. Butuh waktu sekitar empat tahun dimana setiap malam mereka harus berkumpul untuk mendiskusikan berbagai ide yang dituangkan kedalam video call. Bahkan mereka sering kali bekerja hingga pukul 4.30 pagi. Hingga akhirnya kerja keras mereka membuahkan hasil.

Satelit buatan mereka ini memiliki berat sekitar 64 gram, dan juga berbentuk kotak yang luasnya 3,8 cm. Satelit ini terbuat dari plastik cetak tiga dimensi yang diperkuat dengan serat karbon. Satelit ini memiliki beberapa sensor, yang berfungsi untuk mengukur suhu, ketinggian, magnet, dan juga satelit ini bisa meluncur ke luar angkasa. Satelit ini memiliki sumber tenaga dari komputer kecil yang berfungsi menghidupkan seluruh sensor pada saat yang tepat juga berfungsi untuk menyimpan data di komputer.

Sharook dan timnya akan menerbangkan KalamSat ke sub-orbit, yang bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja dari plastik bertulang bagus di dalam gravitasi mikro. Jika sudah mencapai orbitnya, waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data adalah 12 menit, setelah itu satelit ini akan jatuh ke bumi. Pesawat ini berhasil diluncurkan di fasilitas Pulau Wallops oleh NASA pada tanggal 22 Juni 2017 yang lalu.

2.       Hannah Herbst umur 17 tahun, pembangkit listrik tenaga gelombang laut


Sejak usia 15 tahun, Herbst melakukan penemuan ilmiah. Dia terinspirasi dari sebuah kisah sahabatnya di Ethiopia, disana mereka merasa kesulitan untuk mendapat pasokan listrik untuk menerangkan lampu. Hal inilah yang mendorong Herbst untuk membuat penemuan ilmiah ini. Herbst menginjak bangku kuliah ketika umurnya masih sangat muda yaitu 16 tahun. Ia membuat konsep yang bertajuk beacon. Dimana proyek yang dia buat yaitu untuk menghasilkan listrik yang berasal dari energi ari laut. Herbst berfikir bahwa sekitar 40 persen dari populasi di dunia tinggal di radius 100 kilometer dari bibir pantai. Sedangkan hanya ada 10 persen yang tinggal di jarak yang jauh 10 km dari sumber air tawar seperti di sungai dan danau.

Beacon ini merupakan tabung plastik yang berongga yang terdapat baling-baling di salah satu ujungnya dan pembangkit listrik di sisi yang lain. Baling-baling tersebut dapat menangkap energi gelombang laut lalu mengubahnya menjadi energi yang dapat menggerakan generator untuk membangkitkan listrik. Dengan menggunakan teknologi ini nantinya pembangkit listrik ini dapat mengisi tiga baterai secara bersamaan dalam waktu satu jam saja. Hal ini adalah hal yang hebat, mengingat sumber tenaga yang alternatif merupakan sumber tenaga yang penting untuk saat ini karena sumber daya listrik ini merupakan sumber daya yang melimpah dan terbarukan.

1.       Julian Rios Cantu umur 18 tahun, penemu teknologi deteksi kanker payudara


Orang ini menemukan teknologi untuk mendeteksi kanker payudara terinspirasi dari ibunya yang menderita penyakit kanker payudara ketika pemuda ini masih berusia 13 tahun. Pada saat itu ibunya mengalami pembengkakan sebesar bola golf di payudaranya hanya dalam waktu enam bulan saja. Karena kanker tersebut, ibu ini terpaksa harus kehilangan payudaranya.

Julian Rios menciptakan sebuat bra yang diberi nama EVA yang mencari perubahan suhu dan elastisitas kulit. Dengan menggunakan alat ini, alat ini akan mengirimkan algoritma yang dapat melakukan prediksi apakah pengguna akan beresiko terkena penyakit kanker atau tidak. Perangkat ini berhasil memperoleh dana sekitar US$20.000 atau jika dirupiahkan Rp 275 juta.